Sunday, December 5, 2010

kisah : Doa 3 hamba Allah yang makbul~

Bismillahirrahmanirrahim....

Kisah ini sha petik dari sebuah kisah pada zaman Rasulullah s.a.w tentang doa seorang anak yang memuliakan kedua ibu bapanya termakbul. Kisah ini sangat memberi erti dan sha harapkan ia menjadi iktibar dan dorongan kepada kita semua untuk sentiasa mengasihi dan menyayangi kedua ibu bapa kita... Selain itu, jangan sekali-kali kita menghampiri zina, zina itu perbuatan keji dan mungkar dan berbaktilah kepada masyarakat dan menjaga harta yang ditinggalkan kepada kita dengan penuh amanah. Mari kita hayati dan baca sejenak kisah ini...

Abdullah Ibnu Umar ra. telah berkata: "Aku pernah mendengar Rasululah SAW bersabda:

"Terjadi pada zaman dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam dalam sebuah gua. Mereka memasuki gua itu dan tiba-tiba ketika mereka sedang berada dalam gua, jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan menyumbat pintu gua tempat mereka berlindung, hingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka: 'Sungguh tiada suatu yang dapat menyelamatkan kita semua dari bahaya ini kecuali jika kita memohon kepada Allah dengan perantaraan (wasilah) amal-amal salih kita. 

Kemudian seorang dari mereka berdoa: "Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan ibu, dan saya biasa tidak memberi minuman susu kepada seorang pun sebelum mereka berdua meminumnya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Pada suatu hari aku datang terlambat kerana mencari dedaunan untuk ternak (mengembala ternak), hingga aku tidak dapat kembali kepada keduanya kecuali setelah malam hari dan ibu bapaku telah tidur. 

Sesampainya di rumah, aku langsung memerah susu untuk keduanya, tetapi kujumpai mereka berdua telah tidur dengan nyenyaknya. Aku segan menganggu tidur mereka, dan aku pun tidak akan memberikan minum susu kepada sesiapapun sebelum ayah dan ibuku, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Maka aku menunggu keduanya sampai bangun, sedang minumannya tetap berada di tanganku hingga terbit fajar. Tatkala mereka berdua bangun langsung kuberikan kepada mereka minuman itu, mereka segera meminumnya, padahal semalam suntuk anak-anakku merengek-rengek minta susu di dekat kakiku. 

Ya Allah, jika aku berbuat itu benar-benar kerana mengharapkan keredhaan-Mu, ku mohon Engkau melepaskan kami dari derita ini." Maka bergeraklah batu besar itu, hanya saja mereka masih belum dapat keluar daripadanya. 

Kemudian orang kedua berdoa: "Ya Allah, dahulu aku mempunyai saudara misan perempuan. Ia adalah satu-satunya wanita yang kucintai, dan aku ingin sekali menidurinya, hanya saja ia tidak mahu. Hingga pada suatu malam ketika ia mengalami kelaparan, lalu ia datang meminta pertolongan dariku. Aku bersedia memberinya sebanyak seratus dua puluh Dinar, dengan syarat agar ia mempersilakan diriku menidurinya. 

Kerana terdesak, ia setuju, dan tatkala aku telah menguasainya, ia berkata: 'Aku tidak memperkenankan engkau membuka cincin, kecuali dengan jalan hak (melalui nikah)'. Akhirnya aku merasa berdosa hingga tidak mahu menzinanya, lalu segera aku pergi, dan emas yang telah ku berikan kepadanya aku tinggalkan untuknya.

Ya Allah, jika aku berbuat demikian itu benar-benar kerana mengharapkan keredhaan-Mu, maka kupohon sudilah Engkau melepaskan kami dari derita ini." Batu besar itu bergerak lagi, hanya saja mereka masih belum dapat keluar daripadanya. 

Orang ketiga berdoa: "Ya Allah, aku pernah mengupah pada pekerja, dan telah kuberikan upah mereka sepantas kecuali hanya satu orang, kerana ia pergi begitu saja setelah pekerjaannya selesai tanpa memberi tahu. Kemudian upahnya kujadikan sebagai modal hingga merupakan suatu kekayaan. 

Maka pada suatu hari, orang itu datang kepadaku dan berkata: 'Hai hamba Allah, bayarlah sekarang upahku yang dulu.' Lalu aku berkata kepadanya: 'Semua yang engkau lihat itu, iaitu berupa ternak unta, sapi dan kambing serta hamba-hamba belian merupakan upahmu.' Orang itu berkata: 'Hai hamba Allah, jangan engkau mengolok-olok diriku.' Aku berkata: 'Sungguh aku tidak berolok-olok kepadamu, silakan kamu ambil semuanya.' Lalu orang itu membawa semuanya tanpa meninggalkan sedikitpun. 

Ya Allah, jika berbuat demikian itu benar-benar kerana mengharapkan keredhaan-Mu, kumohon sudilah Engkau melepaskan kami dari penjara ini. Akhirnya batu besar itu bergerak lagi dan terbukalah pintu gua itu hingga mereka dapat berjalan keluar"... (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

No comments: